Jumat, 16 September 2016

Membeli Cincin Pernikahan



Memilih dan membeli cincin pernikahan memang gampang-gampang susah, apalagi cincin ini akan kita kenakan seumur hidup. Pastinya, kita tidak mau salah pilih, dong! Berikut sejumlah tips untuk memilih dan membeli cincin pernikahan.

 1. Jangan Terpaku pada Film Hollywood

Sebagai perempuan, apalagi yang sering menyaksikan film komedi romantis asal Hollywood, kita pasti sudah terbayang acara lamaran atau pernikahan yang romantis. Tidak hanya acaranya, tetapi juga detil yang ada di dalamnya, terutama cincin! Bahkan, mungkin banyak dari kita yang sudah memberi “kode” ke pacar, ingin dibelikan cincin dari brand tertentu yang datang dalam “the famous blue box”. Jangan terlalu terpaku dengan gambaran ini, ya! Pertama, pasangan kita belum tentu familiar dengan brand Kedua, dibandingkan berbagai aksesoris dari logam mulia yang ada di pasaran, perhiasan merek internasional jauh lebih mahal — bisa-bisa semahal budget kita untuk catering.

2. Pilih Desain yang Kita Mau

Sebelum pergi ke toko cincin, coba untuk mencari tiga sampai empat desain cincin yang kita sukai melalui internet. Hal ini berguna untuk kita gunakan sebagai referensi ketika hendak membeli atau membuat cincin di toko. Cukup menunjukkan model yang kita mau, orang yang membantu kita pun akan dengan mudah mengerti keinginan kita. Jangan lupa untuk menentukan bahan logam yang kita inginkan. Yang paling populer adalah emas — bisa emas putih, kuning, rose gold, atau gabungan ketiganya. Namun, ada juga yang memilih untuk menggunakan logam lain seperti perak, titanium, atau palladium.

3. Diskusi dengan Pasangan

Setelah menemukan beberapa desain, coba diskusikan dengan pasangan, cincin seperti apa yang ia mau. Kebanyakan laki-laki tidak menginginkan desain cincin yang terlalu mencolok karena dianggap kurang maskulin. Ada yang tidak mau dihias berlian, ada juga yang menginginkan warna yang Biasanya, sepasang cincin pernikahan bisa memiliki model yang sama, dan cincin milik perempuan bisa memiliki lebih banyak “mata” berlian dibanding cincin laki-laki. Selain itu, tentukan juga apakah kedua cincin akan menggunakan logam yang sama atau tidak. Di sejumlah kepercayaan, ada yang berpendapat bahwa laki-laki dilarang menggunakan perhiasan yang terbuat dari emas.

4. Kunjungi Beberapa Toko

Di banyak pusat perbelanjaan/mal, sudah banyak toko perhiasan yang berjamur dengan berbagai merek. Coba kunjungi tempat-tempat tersebut, siapa tahu ada model cincin yang sesuai dengan yang kita mau. Di toko-toko seperti ini, biasanya model dan harganya sudah pasti, walau bisa disesuaikan ukurannya dengan ukuran jari kita dan ditambah ukiran nama di dalamnya. Gunakan kesempatan ini untuk mengukur (dan menghafalkan!) ukuran jari kita dan pasangan. Jangan lupa untuk berkenalan dengan staf sales- Biasanya, mereka akan memberitahu kita jika ada potongan harga selama periode tertentu.

Selain ke toko bermerek di mal, kunjungi juga toko-toko emas tradisional. Ada beberapa toko yang terkenal dengan cincin tunangan dan cincin pernikahannya. Biasanya, di toko yang lebih tradisional, kita bisa membuat cincin custom dengan desain sendiri, dan harganya ditentukan berdasarkan gram dan karat. Kita juga lebih mungkin menawar harga yang mereka tawarkan. Biasanya, toko bermerek di mal memiliki “sister company” dalam bentuk toko yang lebih tradisional untuk konsumen yang lebih low-end. Coba cari referensi dari teman-teman soal ini.

5. Beli dalam Jumlah “Banyak”

Jika kamu juga berencana untuk menggunakan logam mulia sebagai mahar/mas kawin, coba tanya ke toko tradisional. Biasanya, mereka menyimpan stok logam mulia yang dijual untuk mahar/mas kawin, dan terkadang harganya bisa lebih terjangkau, apalagi jika digabung dengan sepasang cincin yang kita pesan.

Kira-kira, begitu tips untuk mencari cincin. Saya pribadi memilih untuk membuat cincin di toko tradisional karena konon kabarnya kualitas emasnya lebih baik dibanding toko bermerek, harga lebih terjangkau, dan desain bisa kami pilih sendiri.


Bagaimana dengan pengalamanmu?

Sumber artikel : thebridedept[.]com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar